Senin, 31 Oktober 2016

Kasus Simulator SIM Tahun 2011



MATA KULIAH AUDIT INVESTIGASI
KRONOLOGI KASUS SIMULATOR SIM TAHUN 2011

logo_unpam.jpg


Disusun Oleh Kelompok 3 :
Anjar Slamet Prihatin
Isthiqomah Damayanti
Larasati
Seto Mulyono
Yandi

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAMULANG
2016

KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Kronologi Kasus Simulator SIM Tahun 2011”.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan agar penulisan makalah ini selanjutnya bisa lebih baik lagi.
            Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca, khususnya untuk para mahasiswa. Demikian yang bisa kami sampaikan, atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.



Tangerang Selatan, 31 Oktober 2016


Kelompok 3
 
 






BAB I KRONOLOGI KASUS SIMULATOR SIM TAHUN 2011

1.      Pada tahun 2011 Korlantas POLRI mengadakan proyek simulator SIM.
2.      Tender proyek dilakukan pada Februari 2011 dimenangkan oleh PT CMMA (Citra Mandiri Metalindo Abadi) yang dimiliki oleh Budi Santoso.
3.      Karena PT CMMA tidak memiliki kemampuan menyusun dokumen mengikuti tender maka Budi Santoso meminta bantuan pada Sukotjo S Bambang sebagai Direktur PT ITI (Inovasi Teknologi Indonesia) selaku rekan bisnis untuk membuat dokumen tersebut.
4.      Berdasarkan kesepakatan PT CMMA yang memenangkan tender namun PT ITI yang mengerjakan proyek ini, yang mana PT.ITI sebagai subkontraktor karena PT CMMA tidak mempunyai Riding simulator dan driving simulator.
5.      Pada bulan Juli 2011 pengawas lapangan menilai PT ITI tidak dapat mengerjakan proyek ini dan proyek ini diambil alih.
6.      Pada Januari 2012 Sukotjo S Bambang melaporkan kejanggalan kasus ini ke KPK karena merasa ditipu dan dimanfaatkan , menurut Bambang “ PT CMMA memenangi proyek simulator kemudi sepeda motor dan mobil itu senilai Rp 196,87 miliar. Masing-masing untuk motor sebanyak 700 unit senilai Rp 54,453 miliar dan mobil 556 unit senilai Rp 142,415 miliar. Sedangkan, PT CMMA membeli alat-alat itu ke PT ITI dengan harga total Rp 83 miliar . PT CMMA itu menang tender proyek simulator Korlantas. Itu sudah disetting sejak awal. Padahal mereka tak pernah punya pengalaman menggarap proyek itu, Erick ( Kuasa hukum Bambang  ) menambahkan, ada empat peserta pesaing tender dalam proyek itu. Namun semua hanya pelengkap saja. Dalam tender, Ketua Primer Koperasi Polisi (Primkoppol) Korlanrtas AKBP Teddy Rusmawan ditunjuk sebagai ketua tim pengadaan. Akhirnya harga disepakati simulator motor Rp 77,79 juta per unit dan mobil Rp 256,142 juta per unit. Tapi itu mahal banget, ke klien saya, PT CMMA bayar Rp 42,8 juta motor dan mobil Rp 80 juta per unit. Untungnya lebih dari 100 persen.
7.      Pada pertengahan Juni 2011, Bambang malah dilaporkan ke polisi oleh Dirut PT CMMA berinisial BS karena dituduh gagal memenuhi target proyek. Sejak awal, Bambang memang menyatakan tidak sanggup memenuhi, namun dia tetap diminta memproduksi alat itu.
8.      Pada bulan Januari 2012 KPK memulai penyelidikan dan mengumpulkan bukti terkait dengan suap terhadap POLRI dan menemukan dugaan Mark Up harga simulator untuk proyek ini, kerugian Negara ditaksir Rp 90 milliar-100 milliar.
9.      Pada tanggal 1 Agustus 2012 KPK menetapkan mantan Kakorlantas Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka beserta wakil korlantas Brigjen Didik Purnomo, Direktur PT CMMA Budi Santoso dan Sukotjo S Bambang Dirut PT.ITI sebagai tersangka.
Penetapan Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka dapat dikatakan sebuah sejarah, sebab sejak berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama hampir satu dasarawsa, baru pertama KPK menetapkan perwira tinggi Polri aktif sebagai tersangka.

1.1  Polemik Kasus Simulator SIM Tahun 2011

Dalam perkembangan selanjutnya, kasus simulator SIM ini juga diwarnai oleh perselisihan mengenai kewenangan penyidikan antara KPK dan POLRI.
Menyikapi persoalan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan konferensi persnya di Istana Negara Jakarta pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2012. Dalam kesempatan tersebut Presiden menegaskan bahwa penanganan kasus Simulator SIM di Korlantas MabesPolri, yang melibatkan Irjen (Pol) Djoko Susilo, sepenuhnya ditangani KPK.

1.1.1        Lembaga yang Menangani Tindak Pidana Korupsi

·         Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 14 ayat (1) huruf G tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
·         Kejaksaan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan.
·         Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berdasarkan Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

1.1.2        Lembaga yang Melakukan Penyelidikan

Berdasarkan pada Pasal 6 KUHP, bahwa penyidik adalah :
·         Pejabat polisi Negara Republik Indonesia
·         Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusu oleh Undang-Undang.
·         Penyelidikan merupakan serangkaian tindakan penyelidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalah KUHP untuk mencari serta mengumpulkan bukti dalam rangka untuk membuat terang tentang tindak pidana yang telah terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

BAB II ANALISIS KASUS

Terkait kasus diatas merupakan kasus berjenis Moral Hazard, yaitu keadaan yang berkaitan dengan sifat, pembawaan dan karakter manusia yang dapat menambah besarnya kerugian dibanding dengan risiko rata-rata. Yang mana jika dikaitkan dengan kasus ini, telah terjadi penyimpangan dengan direncanakan sedemikian rupa artinya bukan karena adanya kesempatan namun sudah menjadi niat yang terselubung untuk melakukan kecurangan (penyimpangan).
Fraud yang terjadi pada kasus simulator SIM tahun 2011 adalah Fraud Penyalahgunaan Aset karena adanya permainan Mark Up harga sekitar 121,8 miliar untuk pengadaan driving simulator roda dua dan roda empat dengan modus operandi :
·         Adanya indikasi persekongkolan rekayasa dalam persiapan tender / lelang yang diatur.
·         Indikasi mensub-kontrakkan pekerjaan utama.

2.1       Analisis 6 W + 1 H

1.      What ( Apa yang menjadi masalah adanya Indikasi Fraud ) : berdasarkan kasus diatas, indikasi adanya Mark Up harga atau kenaikan harga yang tidak sesuai dengan harga pasar.
2.      Who ( Siapa yang diduga melakukan Fraud ) : diantaranya adalah Kakorlantas Irjen Djoko Susilo beserta wakil korlantas Brigjen Didik Purnomo, Direktur PT CMMA Budi Santoso dan Sukotjo S Bambang Dirut PT.ITI sebagai tersangka dan 33 orang penyelenggara pengadaan simulator SIM sebagai saksi.
3.      Where ( Dimana Indikasi suatu Fraud terjadi ) : terjadinya Fraud diindikasikan terjadi didalam ruang lingkup korlantas polri sebagai penyelenggara pengadaan simulator SIM tahun 2011.
4.      When ( Kapan Pelaku melakukan Fraud ) : Saat ditentukannya nominal pengadaan simulator hingga transaksi atau pembelian alat simulator SIM kepada PT.ITI.
5.      Why ( Mengapa Fraud bisa terjadi ) : Karena kurangnya survey langsung oleh instansi khusus terhadap besarnya dana terhadap harga jual per unit simulator SIM, kurang ikut sertanya lembaga pemerintah khusus untuk melakukan pengawasan langsung serta pengecekan terhadap dokumen peserta tender.
6.      Whom ( Siapa yang dirugikan ) : dalam hal ini pemerintah dirugikan sekitar 90 - 100 miliar rupiah.
7.      How ( Bagaimana Fraud bisa terjadi ) : fraud ini terjadi karna sangat kurangnya pengawasan dari pemerintah secara langsung dalam proses penyelenggaraan pengadaan simulator SIM ini yang mana seharusnya dibuat Tim Khusus untuk memantau berjalannya proses ini karena ini adalah salah satu proyek besar Negara.

BAB III PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Kesimpulan dalam kasus Simulator SIM Tahun 2011 ini telah terkuak 4 terdakwa, yaitu :
1.      Djoko Susilo dihukum 18 tahun penjaara, denda 1 miliar, uang pengganti kerugian 32 miliar.
2.      Didik Purnomo dihukum 5 tahun penjara, denda 250 juta, subsider 3 bulan kurungan.
3.      Budi Santoso dihukum 14 tahun penjara, denda 500 juta, dan uang uang pengganti kerugian 88,4 miliar.
4.      Soekotjo S Bambang dihukum 4 tahun Bui, denda 200 juta, uang pengganti kerugian 3,9 miliar.
Sampai dengan saat ini, 31 Oktober 2016 kasus tersebut masih berjalan dan sedang dalam tahap penyelidikan untuk menemukan kemungkinan pihak lain terkait korupsi Simulator SIM Tahun 2011.

3.2       Saran

                Mungkin hanya ini yang bisa kami analisis mengenai kasus simulator SIM Tahun 2011, walaupun kami tahu bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami. Oleh karena itu, kami butuh kritik maupun saran yang membangun agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik. Kami ucapkan terima kasih atas Dosen Mata Kuliah Audit Investigasi Universitas Pamulang, Ibu Yunita Kurnia Shanti, SE, MM yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri sendiri dan untuk Negara serta bangsa.

Sumber :
http://www.tempo.co/topik/masalah/2861/Korupsi-Simulator-SIM


Kamis, 14 April 2016

Menghadapi Persaingan




MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
“MENGHADAPI PERSAINGAN”




Disusun Oleh:
Kelompok 3
Astri Khasanah (2014120437)

Isthiqomah Damayanti (2014120233)

Risti Ferianingrum(2014120293)

Suherman (2014120663)





UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas menghadapi persaingan yang erat kaitannya berhubungan dengan manajemen pemasaran. 
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Pamulang, 16 April 2016

                                                                                                          
  Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Dewasa ini, masalah manajemen pemasaran masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di zaman era persaingan ini. Kompetisi yang bergerak cepat mengharuskan strategi perusahaan lebih dinamis dalam menghadapi persaingan di pasar saat ini, di mana dunia bisnis mengalami perubahan karena persaingan dengan adanya pergeseran kekuatan pasar dari pasar domestik menjadi pasar regional dan akhirnya secara perlahan tapi pasti menjadi pasar Global.
Konsekuensi dari perubahan ini akan membuat strategi menghadapi persaingan berkembang secara dinamis. Strategi awal dari suatu perusahaan akan dibaca oleh pesaingnya dan ditentukan oleh langkah – langkah selanjutnya dari pesaingnya.
Kekuatan dari suatu perusahaan tidak hanya ditentukan dari langkah awal yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi lebih pada seberapa baik suatu perusahaan melakukan antisipasi dari langkah – langkah yang sedang dan akan dilakukan oleh oleh pesaingnya serta mengantisipasi perpindahan kebutuhan konsumen setiap saat.

1.2   Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari tulisan ilmiah ini yaitu :
1.      Bagi Penulis
Untuk memperluas cara berpikir secara ilmiah sebagai bahan pembanding antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi secara nyata dan sebagai referensi untuk mengaplikasikan teori tersebut dalam penelitian.
2.      Bagi Lembaga
Sebagai bahan masukan dalam upaya membangun suatu aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan, pengontrolan, hingga pelaporan dari data yang diinginkan dan dapat diperoleh secara cepat, tepat, dan akurat.
3.      Bagi pihak – pihak lain
Sebagai suatu bahan tambahan ilmu pengetahuan dan bahan referensi yang bermanfaat bagi penelitian sejenis sehingga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

1.3         Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah diatas adalah sebagai berikut:
1.               Manajemen pemasaran masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di zaman sekarang ini.
2.               Masalah utama yang dihadapi pemilik perusahaan adalah bagaimana strategi menghadapi persaingan agar tetap bertahan.
3.               Ada beberapa langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi para pesaing.
4.               Diperlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang baik dalam merancang strategi bersaing.

1.4   Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan sistematika penulisan, maka penulis membahas dalam bentuk uraian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN :
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, identifikasi masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN MATERI :
Bab ini membahas tentang pengertian persaingan.
BAB III PEMBAHASAN :
Bab ini membahas tentang pembahasan yang memuat menhadapi persaingan beserta strategi dalam bersaing.
BAB IV KESIMPULAN :
Bab ini menjelaskan tentang hasil kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan ilmiah.

BAB II TINJAUAN MATERI

2.1       Pengertian Persaingan

Persaingan Global merupakan suatu tahapan perkembangan fenomena budaya yang mau tak mau harus dilalui oleh perjalanan peradaban maupun sendi-sendi kehidupan manusia. Yang penting adalah, bagaimana menyikapi dan mempersiapkan diri menyongsong datangnya fenomena tersebut. Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang – orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam kehidupan yang keras ini.
Kelihatannya, mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahaan yang sederhana. Namun, cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.

BAB III PEMBAHASAN

3.1       Menghadapi Persaingan

3.1.1    Mengidentifikasi Persaingan

Mengidentifikasi pesaing sepertinya merupakan tugas sederhana perusahaan. Akan tetapi, kisaran pesaing actual dan potensial bisa menjadi jauh lebih luas. Perusahaan bahkan lebih mungkin terpukul oleh pesaing yang baru muncul atau teknologi baru ketimbang oleh pesaing sekarang. Pesaing-pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama. Perusahaan juga harus memperhatikan pesaing latennya, yang mungkin menawarkan cara baru untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perusahaan harus mengidentifikasi pesaingnya berdasarkan analisis industri dan analisis berdasarkan pasar.
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Pambuatan peta persaingan yang digunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisis pesaing tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita.
Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya. Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2.      Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3.      Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4.      Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.

3.1.2        Menganalisis Persaingan

Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian, analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.
Analisa persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, ataupermasalahan strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.
Analisis persaingan bersifat dinamis. Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di evaluasi, serta kemudian tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk didalamnya pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk sebagai tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan memerlukan koordinasi informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing dapat dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing. Untuk kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen, wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan
Coca- Cola tahu bahwa Pepsi Cola adalah pesaing utamanya, dan Sony tahu bahwa Matshushita adalah pesaing utamanya. Namun cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini. Di pasar kita dapat dibedakan empat persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk, yaitu  :
1.    Persaingan Merek
Terjadi apabila suatu perusahaan para pesaingnya adalah jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga yang sama. Misalnya: Teh Botol Sosro dan Fres Tea
2.    Persaingan Industri
Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. Misalnya: Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh salam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu, pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3.    Persaingan Bentuk
Terjadi apabila suatu perusahaan yang menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama. Misalnya : persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4.    Persaingan Generik
Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama.

3.1.2.3  Tujuan Analisa Pesaing

1.      Memahami arti perubahan karena hal tersebut diperlukan.
2.      Mengetahui arti dari pesaing.
3.      Dapat mengidentifikasikan pesaing.
4.      Dapat menentukan sasaran yang diinginkan pesaing sehingga dapat membuat strategi untuk menghadapinya.
5.      Dapat mengidentifikasikan strategi yang dibuat pesaing.
6.      Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing.
7.      Mampu mengidentifikasikan reaksi pesaing.
8.      Mampu merencanakan strategi apa yang harus dibuat untuk menghadapi pesaing.

3.1.3        Merancang Sistem Intelijen Persaingan

Setiap perusahaan harus merancang dengan hati- hati sistem intelijen persaingannya agar dapat efektif dalam biaya. Setiap orang dalam perusahaan tidak hanya harus melayani, memahami, dan memuaskan pelanggan melainkan juga diberikan insentif untuk mendeteksi informasi persaingan dan menyampaikannya pada pihak-pihak yang relevan dalam perusahaan. Empat langkah utama dalam merancang sistem intelejen persaingan yaitu:
a.       Pembentukan sistem
Dalam tahap ini membutuhkan identifikasi jenis-jenis informasi persaingan yang dianggap penting termasuk sumber-sumbernya dan menugaskan seseorang yang akan mengelola sistem dan memberikan pelayanan yang diperlukan untuk persaingan
b.      Pengumpulan data
Data dikumpulkan secara berkesinambungan dari lapangan (tenaga penjual, saluran, pemasaran, pemasok, periset pasar, asosiasi perdagangan), dari orang-orang yang berbisnis dengan pesaing, pengamatan atas pesaing, serta data yang dipublikasikan, termasuk CD-ROM, jasa online, dan internet
c.       Evaluasi dan analisis data
Data diperiksa keabsahan dan keandalannya, diintepretasikan, dan diorganisasikan. Penyebarluasan informasi dan pemberian tanggapan informasi tentang pesaing harus disampaikan kepada pengambil keputusan yang relevan dengan rancangan sistem yang baik:
  • Manajer perusahaan akan mendapatkan informasi tepat waktu tentang pesaing melalui telepon, buletin, laporan berkala, dan laporan-laporan lain
  • Manajer perusahaan dapat menghubungi departemen intelijen pasar:
1.      Jika perusahaan membutuhkan bantuan untuk menginterprestasikan gerakan pesaing yang mendadak.
2.      Jika ingin mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing
3.      Jika ingin mendiskusikan kecenderungan tanggapan pesaing terhaap gerakan perusahaan yang sedang dipertimbangkan

d.      Menentukan pesaing utama

Analisis nilai pelanggan untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan relatif terhadap berbagai pesaing. Setidaknya ada lima nilai pelanggan yang harus dikenali dan dianalisis, yaitu:
1.      Mengidentifikasi atribut utama yang dihargai pelanggan dengan cara bertanya kepada pelanggan mengenai fungsi dan tingkat kinerja mereka cari dalam memilih produk atau atau pemasok
2.      Menilai tingkat kepentingan kuantitatif atribut-atribut yang berbeda. Pelanggan diminta untuk memperingatkan arti penting-penting atribut-atribut yang berbeda. Jika peringkat di susun para pelanggan terlalu beragam, peringkat-peringkat tersebut dikelompokkan dalam segmen pelanggan yang berbeda.
3.      Menilai kinerja perusahaan pesaing mengenai perbedaan nilai pelanggan dengan tingkat mereka yang tetapkan. Para pelanggan menggambarkan dibagian mana mereka melihat kinerja perusahaan dan pesaing pada setiap atribut
4.      Mengkaji bagaimana pelanggan dalam segmen tertentu membuat peringkat mengenai kinerja perusahaan dibandingkan pesaing utama berdasarkan atribut-atribut.
5.      Memantau perubahan nilai pelanggan dari waktu ke waktu.
Dengan sistem yang terancang baik, manajer perusahaan akan mendapatkan informasi tepat waktu tentang pesaing melalui telepon, buletin, berita berkala, dan laporan. Manajer juga dapat menghubungi bagian intelijen pasar jika mereka membutuhkan bantuan untuk mengintepretasikan gerakan mendadak dari pesaing, jika mereka ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, atau ketika ingin mendiskusikan tanggapan yang diberikan pesaing terhadap gerakan perusahaan yang dipertimbangkan.

3.1.4        Merancang Strategi Bersaing

Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1.      Strategi Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus, prestise perusahaan, serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya. Usaha perusahaan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan perusahaan sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :

- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan bisa membedakan produk yang satu dengan lainnya. Maksudnya, perusahaan akan selalu mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perlu dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa diatasi, maka perusahaan akan melebih mudah untuk menentukan harga, distribusi, dan promosi.
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.

2.      Strategi Penetapan Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan perbedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut adalah:
  • Mendapat keuntungan maksimum
  • Target pengembalian investasi
  • Untuk mengurangi persaingan
  • Mempertahankan atau memperbaiki market share
3.      Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya permintaan konsumen dan juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasif atau membujuk.
4.      Strategi Distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen

BAB IV PENUTUP

4.1              Kesimpulan

Untuk memperiapkan strategi bersaing yang efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing serta pelanggan actual dan potensial. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, dan kelemahan pesaing. Pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama. Untuk menghadapi pesaing-pesaing, perusahaan perlu menentukan strategi-strategi agar dapat bertahan di dunia industri.

4.2       Saran

Penulis berharap tulisan ilmiah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa, khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat berinovasi dan juga berpikir kreatif dalam menghadapi persaingan pada era saat ini guna menjaga keeksistensi agar tetap bertahan dengan produk yang tidak tertinggal zaman demi pesatnya kemajuan teknologi dan cara berpikir masing-masing individu. Demi penyempurnaan tulisan ilmiah ini, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.