Jumat, 12 Februari 2016

KEWIRAUSAHAAN


BAB VII IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN


7.1       Ide Kewirausahaan

Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru. Ide pasti menghasilkan peluang, sebaliknya, tidak adanya ide tidak akan menghasilkan peluang.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara:
·         Mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif.
·         Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkin.
·         Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu: pertama, risiko pasar atau persaingan, kedua, risiko finansial, ketiga, risiko teknik. Risiko terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar. Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya. Risiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik. Pada hakikatnya, ketidakpastian pasar terjadi akibat dari berbagai faktor seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik.
Menurut Zimmerer kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul apabila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Pertanyaanya, bagaimana ide bisa menjadi peluang? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini, di antaranya:
·         Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
·         Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
·         Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri, tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba menemukan tempat bermulanya ide penderian wirauhaan. Salah penelitian yang dilakukan oleh National Federtion of Independent Business Faoundation,yang menemukan bahwa:
·         Pengalaman pribadi,dasar utma ide awal adalah pengalaman pribadi,baik saat bekerja maupun dirumah.Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarangseringkali membuat seseoreang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada,memperbaiki pelayanan,menduplikasi konsep dalam lokasi berbeda.
·         Minat,Kadangkala minta tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi usaha.
·         Penemuan secara tidak sengaja Sumber ide ini melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja. Siapapun dapat menemukan ide yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
·         Pencarian ide dengan sebuah pertimbangan,Sebuah ide awal dapat muncul dari
percobaan yang dilakukan oleh wirausahaanuntuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.

7.2       Sumber-Sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara:
·         Menciptakan produk baru yang berbeda. Ketika ide diwujudkan dalam bentuk nyata yaitu berupa produk/jasa, maka produk tersebut harus berbeda dari produk /jasa yang ada di pasar serta dapat menciptakan nilai bagi konsumennya.
·         Mengamati pintu peluang. Wira usaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misal kemungkinan pesaing menciptakan produk baru dll.
·         Analisis produk dan proses produksi secara mendalam; untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
·         Menaksir biaya awal; berapa jumlahnya, dari mana sumbernya, untuk apa kegunaannya?
·         Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi

7.3       Pengetahuan Dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri
ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
·                     Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
·                     Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
·                     Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
·                     Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
·                     Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
·                     Menghasilkan produk atau jasa baru
·                     Menghasilkan nilai tambah baru
·                     Merintis usaha baru
·                     Melakukan proses/teknik baru
·                     Mengembangkan organisasi baru






























BAB VIII MENENTUKAN IDE USAHA DAN MEMILIH CARA UNTUK MEMULAI USAHA

8.1       Cara Menentukan Ide Usaha

Ada 7 cara yang diberikan, yaitu:
1.      Cari atau Temukan Ide bisnis di Sekitar Lingkungan Tempat Tinggal Anda
Cara ini merupakan salah satu cara yang termudah yang bisa anda lakukan dalam mencari ide bisnis. anda bisa memulai dari diri anda sendiri. Misalnya apa masalah pernah anda hadapi dan anda bisa atasi. Misalnya, anda pernah mengalami gangguan tidur atau insomnia, gangguan kulit atau jerawat. Hal itu bisa menjadi ide bisnis yang luar biasa karena anda memiliki ikatan emosional dengan ide bisnis tersebut.
Di negara barat sana, ide bisnis bisa memberikan penghasilan sampai puluhan ribu dolar bagi pembuat produk yang berhubungan dengan insomnia ini. Biasanya, untuk masalah seperti ini pembuat bisnis menghasilkan uang dari informasi yang dia buat. Untuk mengetahui potensi dan cara mengembangkan bisnis dari ide ini silakan anda bisa belajar bersama kami di Borneo Bisnis Center, tempat terbaik belajar bisnis rumahan melalui internet di Samarinda.
Ada banyak ide yang berkaitan dengan hal ini. Anda bisa melist atau membuat daftar ide yang berhubungan dengan kesehatan. Saya yakin, dengan mengambil ide bisnis ini saja, anda sudah bisa meraup penghasilan yang besar setiap bulannya. Kuncinya anda tahu bagaiamana cara memaksimalkan potensi penghasilan dari ide ini. Beberapa ide bisnis yang mungkin bisa membantu anda dari lingkungan tempat tinggal.


·         Kesehatan
·         Bangunan Rumah
·         Sampah.
·         Pernikahan.
·         Sekolah.
·         Anak.
·         Dapur dan masakan
·         Jam
·         Kamar Mandi
·         Dekorasi, dan masih banyak lagi.



2.      Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Internet
Ini juga merupakan salah satu cara termudah dalam mendapatkan ide bisnis untuk anda. Anda tinggal membuka laptop atau smartphone anda dan anda ketikkan ide bisnis di mesin pencari seperti google atau yahoo. Saya yakin, ada banyak ide bisnis yang akan anda jumpai di sana.
Selain cara ini, ada beberapa cara atau teknik mencari ide untuk bisnis yang bisa anda lakukan di internet dan semua itu bisa anda dapatkan dengan mengikuti pelatihan bisnis rumahan bersama Borneo Bisnis Center secara langsung.
3.      Cari atau Temukan Ide Bisnis dari Apa Yang Bisa Anda Lakukan atau Dari Keahlian Anda
Sama halnya dengan 2 cara menemukan ide bisnis sebelumnya, cara ini juga sangat mudah anda lakukan. Anda tinggal mengevaluasi diri anda, keahlian atau kemampuan apa yang anda miliki. Sebagai contoh, anda ahli dalam bahasa Inggris, Jerman atau Prancis?
Wow, dari keahlian ini saja sudah tidak terkira berapa ide tambahan yang bisa anda dapatkan. Mungkin juga anda ahli dalam olah raga tertentu seperti catur, Tenis meja atau karate? Kenapa tidak anda jadikan sebagai ide untuk bisnis anda.
4.      Cari atau temukan Ide Bisnis Dari Pengalaman Anda
Ide bisnis juga bisa muncul dari pengalaman. sebagaimana cara yang saya berikan pada cara yang pertama di atas, ada begitu banyak ide yang bisa anda jadikan sumber penghasil uang. Punya masalah dengan kesehatan, cara belajar atau cara mencari pasangan misalnya? Hmmm, ternyata ide untuk bisnis itu sangat banyak ya.
Yang utama adalah bagaimana anda merubah ide bisnis ini menjadi bisnis yan sesungguhnya. Dan semua itu diajarkan di pelatihan bisnis terpadu, borneo bisnis center.
5.      Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Siapa Yang Anda Kenal
Ide bisnis ini bisa anda ambil dengan cara melihat siapa yang anda kenal. Apa yang mereka lakukan, apa masalah mereka atau bahkan apa bisnis mereka. Dekati, tanyakan dan ajak kerja sama. Atau sekedar anda wawancara itu sudah lebih dari cukup.
Jika dia seorang dokter, tanya segala sesuatu mengenai kesehatan. Jika dia guru tanya tentang pendidikan. Demikian pula jika dia seorang pebisnis, tanya bagaimana dana bisnis apa yang dia lakukan. Mudah, kan?
6.      Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Apa yang Anda Tidak Senangi
Maksudnya bagaimana, koq anda disuruh mencari ide bisnis dari sesuatu yang tidak disenangi? Ya misalnya seperti ini. Jika anda tidak senang suatu pelajaran atau mata kuliah, anda bisa memberikan tips bagaimana menyikapi hal tersebut. Atau anda tidak senang dengan sikap seseorang, anda bisa mencari ide untuk bisnis anda bagaimana membangun sikap yang disukai oleh orang lain. Masih Banyak sekali ide yng bisa anda temukan.
7.      Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Apa Yang Anda Sukai atau Senangi
Cara ini adalah cara yang paling mudah anda lakukan dari semua cara sebelumnya. Anda bahkan bisa menghubungkan dengan semua cara mencari ide di atas. Jika anda mencari ide di lingkungan anda, cari saja apa yang anda sukai. Jadikan Ide untuk bisnis anda. demikian pula jika anda mencari di internet.
Itulah 7 cara mencari dan menemukan ide bisnis rumahan rekomendasi kami untuk anda. Namun anda harus menyadari, bahwa mencari dan mendapatkan ide untuk bisnis masih merupakan tahap awal dari langkah anda membangun bisnis rumahan yang sukses. Masih banyak tahapan yang harus anda lalui dan tidak menutup kemungkinan anda tersesat atau melenceng dari jalan anda semula atau bahkan yang lebih buruk anda hanya berjalan di tempat setelah membuang banya waktu.
Jika anda sudah merasa yakin untuk segera membuka bisnis sendiri, kami dari tim Borneo Bisnis Center dengan senang hati akan membantu anda menggapai kesuksesan dari bisnis rumahan yang anda jalankan. Saatnya menggenggam masa depan dari bisnis anda sendiri, bukan dari gaji karena bekerja untuk bisnis orang lain.

8.2  Memilih Cara Untuk Memulai Usaha

8.2.1     Merintis Usaha Baru

Mempunyai usaha merupakan keinginan banyak orang. Sangat menyenangkan membesarkan usaha milik sendiri. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara memulai usaha baru dari nol? sebenarnyanya cara untuk memulai usaha sangatlah mudah. Yang dibutuhkan hanya dengan mempunyai impian. Karena dengan impian kita dapat menciptakan ide usaha yang luar biasa, hingga akhirnya ide usaha tersebut direalisasikan menjadi sebuah peluang usaha baru yang menguntungkan. Selanjutnya memulai usaha dapat dapat dilakukan sebagai berikut :
1)      Tentukan ide usaha
Sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai. Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita miliki, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering muncul. Selain itu, dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada di pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.
2)      Ciptakan visi dan misi usaha
Sebuah usaha harus mempunyai visi dan misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terstruktur dengan baik untuk menunjang pengembangan usaha yang dibangun.
3)      Action
Sebaik apapun ide usaha yang kita punya, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang kita rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dijalankan.
4)      Selalu belajar dan lakukan pengamatan
Amati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama, bila usaha kita tergolong baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.
5)      Hadapi dan nikmati hambatan atau kegagalan
Membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi serta nikmati hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan kita dalam membangun usaha.

Kunci kesuksesan memulai usaha adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai bisnis, karena setiap kegagalan akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah bisnis Anda.

8.2.2    Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan

Membeli perusahaan yang sudah didirikan yaitu membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi yang sudah ada. Trend membeli bisnis ini pada tahun 1990 merupakan tahun semakin banyaknya orang baru menjadi pengusaha. Membeli bisnis bukanlah hal yang mudah. Sering kali antara pengusaha yang menjual dan yang membeli perusahaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan bersama, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk menganalisa perusahaan tersebut. Banyak alasan mengapa sesorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada dari pada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain :
1)      Resiko lebih rendah karena telah mengetahui jalannya perusahaan melalui analisa dan surve perusahaan yang telah dilakukan sebelum melakukan pembelian.
2)      Lebih mudah. Untuk mendirikan suatu perusahaan tidaklah mudah, dibutuhkan berbagai proses seperti ijin usaha, penentuan jenis usaha, lokasi perusahaan dan lain – lain. Inilah mengapa pengusaha banyak yang memilih untuk membeli perusahaan yang sudah didirikan karena tinggal menjalankan atau meneruskan operasionalnya.
3)      Memiliki peluang  untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar.

Membeli perusahaan yang sudah didirikan memiliki beberapa keuntungan bila membeli perusahaan yang sudah berkembang dengan harga yang bias ditawar (diterima). Keuntungan lainnya adalah :
·         Telah memiliki bisnis konsumen
Perusahaan yang sudah berdiri biasanya telah memiliki jaringan konsumen, sehingga kita tinggal mengembangkan jaringan tersebut.
·         Memiliki lokasi terbaik
Untuk mendirikan perusahaan biasanya telah melalui tinjau lokasi yang tepat, sehingga kita tidak perlu lagi meninjau ulang agar dapat menghemat anggaran.
·         Memiliki karyawan yang handal
Dalam perusahaan telah ada karyawan yang melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, kemungkinan besar telah memiliki keahlian dalam bidangnya masing  masing.
·         Memiliki pemasok
Operasioanl perusahaan dapat meneruskan dari pemilik perusahaan terdahulu, sebagaimana termasuk pemasok yang merupakan factor penting dalam tersedianya bahan baku dalam proses produksi.
·         Peralatan telah terpasang
Membeli perusahaan yang telah didirikan dapat mewarisi peralatan – peralatan dalam perusahaan sehingga tidak perlu membeli dan memasang peralatan baru, kecuali mengganti peralatan yang telah aus.
·         Kapasitas produktif telah diketahui
Kelanjutan proses operasional perusahaan dapat dipelajari dari pembukuan – pembukuan operasional terdahulu,sehingga dapat mengetahui kapasitas produktif yang tepat.

Adapun kerugian dari membeli perusahaan yang sudah didirikan antara lain :
·         Sering tidak ada nilainya
Perusahaan yang dijual sering kali perusahaan yang mengalami pailit atau akan gulung tikar. Setelah dibeli, kondisi perusahaan kemungkinan malah lebih memburuk.
·         Bisnis yang dijual sering tidak menguntungkan
Penjual perusahaan kebanyakan menutupi kondisi bisnis yang sedang terjadi agar nampak bisnis tersebut lancer sehingga pembeli bersedia membeli perusahaannya.
·         Pemilik lama memiliki citra buruk
Karakteristik pemilik lama sedikit banyak mempengaruhi jalannya perusahaan khususnya dilingkungan social karena citra perusahaan tak terlepas dari citra pemilik atau pemimpinnya.
·         Karyawan yang ada tidak sesuai
Pemilik lama yang cocok dan puas dengan  kinerja karyawannya belum tentu juga akan demikian dengan pemilik yang baru. Dibutuhkan refresh karyawan dan pelatihan karyawan kembali.
·         Lokasi yang tidak sesuai
Perubahan lingkungan social dapat merubah kondisi perusahaan termasuk lokasi perusahaan yang bias jadi menjadi tidak sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
·         Peralatan sudah usang
Kebanyakan dari perusahaan yang telah didirikan memiliki peralatan yang using akibat dari kurang terawatnya peralatan tersebut secara berkala. Hal ini dapat menimbulkan kerugian jika peralatan tersebut ikut dalam perhitungan pembelian dengan nominal yang lebih tinggi dari kondisi peralatan yang sebenarnya.
·         Inovasi sulit diterapkan
Rutinitas yang ada dalam perusahaan yang telah didirikan seperti proses operasioanal, kinerja karyawan dal lain-lain dibawah pimpinan pemilik lama dapat menimbulkan sulit untuk mengadakan inovasi demi kemajuan perusahaan.

Oleh karena itu, sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang telah didirikan terdapat beberapa aspek yang harus diperhitungkan, antara lain :
1)      Menyangkut masalah internal (pembeli perusahaan) :
Ø  Pengalaman yang dimililki untuk menjalankan perusahaan tersebut ?
Ø  Apakah ada bisnis cocok yang dijual dalam pasar sesuai keinginan ?
Ø  Seberapa kritis keberhasilan yang dapat diraih dalam bisnis dipilih ?
2)      Menyangkut masalah perusahaan yang akan dibeli :
Ø  Mengapa perusahaan dijual ?
Ø  Dimana lokasi perusahaan tersebut ?
Ø  Bagaimana kondisi perusahaan tersebut ?
Ø  Berapa harga rasional perusahaan yang akan dijual dan kita mampu membeli ?
Ø  Bagaimana mengenai potensi produk dan jasa perusahaan ?
Ø  Aspek legal yang dimiliki perusahaan ?
Ø  Apakah potensi keberhasilan perusahaan ada ?
Ø  Perubahan apa yang akan dibuat untuk mewujudkan impian perusahaan nantinya ?

8.2.3    Kerjasama Manajemen (Frenchising)

Untuk memilih bisnis waralaba, banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan. Mulai dari memahami waralaba itu sendiri, tata kelola franchise-nya, pokok-pokok perjanjian dan pola kontrak kerjasama franchise baik waralaba Indonesia maupun internasional, aspek keuangannya sampai ke masalah si empunya pemilik franchise tersebut alias franchisor.
Berikut ini akan saya ulas sedikit bagaimana menilai franchisor, sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan secara tidak langsung dari Pak Bambang Rachmadi, seorang pakar franchise sekaligus pendiri dan pemilik Franchise McDonald’s Indonesia.
1)      Berapa lama franchisor menekuni bisnisnya
Franchisor yang kita pilih haruslah yang sudah berpengalaman dalam bisnis yang ia tekuni. Pilihlah franchisor yang sudah menekuni bisnisnya paling tidak selama 2-3 tahun. Apabila bukan pebisnis, sekurang-kurangnya ia pernah bekerja sebagai karyawan di bidang yang sama lebih dari  2 tahun dan mengenal manajemen tempat ia bekerja.
2)      Ada bukti sukses
Selain pengalamannya, yang perlu kita ketahui adalah bukti sukses dari bisnis yang dijalankannya. Setidak-tidaknya kita harus mengetahui laporan keuangannya selama minimal 2 tahun. Franchisor bisa saja menunjukkan kesuksesannya. Namun perlu diingat, kita juga harus mengetahui bagaimana pengalaman orang yang menjadi franchises sebelumnya. Bagaimana kondisi cabangnya? Ada sebuah rumah makan yang jumlah cabangnya meledak dengan cepat, tapi kemudian rontok satu persatu.
3)      Produknya bagus dan unik
Pilihlah perusahaan yang menjual produk berkualitas dan disukai oleh banyak orang. Produk yang kita pilih juga produk yang mengalami pertumbuhan, bukan produk yang sudah jenuh pasar atau industrinya, walaupun pasar yang jenuh sebenarnya hanya mitos.
4)      Sistemnya sudah teruji sukses
Farchisor yang baik menurut Robert T. Kiyosaki, menawarkan sistem bisnis. Membeli franchise berarti membeli sistem. Merek hanyalah salah satu kunci sukses. Kunci terpenting lainnya adalah sistem. Sistem disini mencakup manajemen produksi, keuangan, pemasaran, alur pasokan dan logistik serta sumber daya manusia.
5)      Mempunyai pengetahuan yang dapat ditularkan
Franchisor harus memiliki sumber daya yang berbasis pada pengetahuan.
6)      Franchisor harus mempunyai jiwa dan orientasi kewirausahaan
Calon franchisee perlu memperhatikan apakah franchisor mempunyai sikap proaktif, kemampuan berinovasi, dan kemauan untuk mengambil risiko.
7)      Track record dan gaya hidup wirausaha pemegang merek
Sering dengar berita penipuan berkedok investasi? Pelajaran yang paling penting disini adalah teliti track record franchisornya. Apakah ia seorang yang culas? Pernah terlibat tindak kejahatan dan penipuan? Skandal korupsi mungkin? Walaupun ia sudah tobat, tapi kita harus tetap berhati-hati…!!! Selain track recordnya, lihat gaya hidupnya. Apakah ia suka berfoya-foya? Bisa-bisa uang investasi dipakai buat memenuhi nafsunya ntar. Pilih franchisor yang memliki moral baik.
8)      Terbuka dalam hal keuangan
Intinya, kita harus mengetahui kinerja perusahaan dan kritis terhadap skema keuangan yang ditawarkan. Lihat apakah asumsi yang ditawarkan masuk akal atau tidak. Perhatikan baik-baik Return On Investment-nya.