BAB VII IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN
7.1 Ide Kewirausahaan
Ide dapat menjadi peluang
apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara
terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda,
mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan
risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki
berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau
jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik,
atau mengembangkan organisasi baru. Ide pasti menghasilkan peluang, sebaliknya,
tidak adanya ide tidak akan menghasilkan peluang.
Menurut Zimmerer, ide-ide
yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan
riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi untuk menciptakan nilai-nilai
potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara:
·
Mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi
yang proaktif.
·
Menyebarkan risiko pada aspek yang paling
mungkin.
·
Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau
manfaat.
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
pertama, risiko pasar atau persaingan, kedua, risiko finansial, ketiga, risiko
teknik. Risiko terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar. Risiko finansial
terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya. Risiko teknik
terjadi akibat adanya kegagalan teknik. Pada hakikatnya, ketidakpastian pasar
terjadi akibat dari berbagai faktor seperti lingkungan ekonomi, teknologi,
demografi, dan sosial politik.
Menurut Zimmerer
kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan
jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul apabila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang
betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha
memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Pertanyaanya, bagaimana ide
bisa menjadi peluang? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini, di
antaranya:
·
Ide dapat digerakkan secara internal melalui
perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
·
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan
jasa baru.
·
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi
pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
Hasil dari ide-ide
tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk
bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan.
Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri, tetapi hasil pengamatan
dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Beberapa
penelitian telah berusaha mencoba menemukan tempat bermulanya ide
penderian wirauhaan. Salah penelitian yang dilakukan oleh National
Federtion of Independent Business Faoundation,yang menemukan bahwa:
·
Pengalaman
pribadi,dasar utma ide awal adalah pengalaman pribadi,baik
saat bekerja maupun dirumah.Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang
terakhir maupun sekarangseringkali membuat seseoreang untuk melihat kemungkinan
untuk memodifikasi produk yang telah ada,memperbaiki
pelayanan,menduplikasi konsep dalam lokasi berbeda.
·
Minat,Kadangkala
minta tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi usaha.
·
Penemuan
secara tidak sengaja Sumber ide ini melibatkan sesuatu yang
disebut serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk
membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja. Siapapun dapat menemukan
ide yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
·
Pencarian
ide dengan sebuah pertimbangan,Sebuah ide awal dapat
muncul dari
percobaan
yang dilakukan oleh wirausahaanuntuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang
sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.
7.2 Sumber-Sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide
disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara:
·
Menciptakan
produk baru yang berbeda. Ketika ide diwujudkan dalam bentuk nyata yaitu berupa
produk/jasa, maka produk tersebut harus berbeda dari produk /jasa yang ada di
pasar serta dapat menciptakan nilai bagi konsumennya.
·
Mengamati
pintu peluang. Wira usaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki
pesaing, misal kemungkinan pesaing menciptakan produk baru dll.
·
Analisis
produk dan proses produksi secara mendalam; untuk memastikan kualitas produk
yang dihasilkan.
·
Menaksir
biaya awal; berapa jumlahnya, dari mana sumbernya, untuk apa kegunaannya?
·
Memperhitungkan
risiko yang mungkin terjadi
7.3 Pengetahuan Dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha
yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri
ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri
ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
·
Kemampuan
dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
·
Kemampuan
untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
·
Kemampuan
dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
·
Kemampuan
dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
·
Kemampuan
untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan
dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
·
Menghasilkan
produk atau jasa baru
·
Menghasilkan
nilai tambah baru
·
Merintis
usaha baru
·
Melakukan
proses/teknik baru
·
Mengembangkan
organisasi baru
BAB VIII MENENTUKAN IDE USAHA DAN MEMILIH CARA UNTUK MEMULAI USAHA
8.1 Cara Menentukan Ide Usaha
Ada
7 cara yang diberikan, yaitu:
1.
Cari atau Temukan Ide bisnis di Sekitar Lingkungan
Tempat Tinggal Anda
Cara ini merupakan
salah satu cara yang termudah yang bisa anda lakukan dalam mencari ide bisnis.
anda bisa memulai dari diri anda sendiri. Misalnya apa masalah pernah anda
hadapi dan anda bisa atasi. Misalnya, anda pernah mengalami gangguan tidur atau
insomnia, gangguan kulit atau jerawat. Hal itu bisa menjadi ide bisnis yang
luar biasa karena anda memiliki ikatan emosional dengan ide bisnis tersebut.
Di negara barat sana,
ide bisnis bisa memberikan penghasilan sampai puluhan ribu dolar bagi pembuat
produk yang berhubungan dengan insomnia ini. Biasanya, untuk masalah seperti
ini pembuat bisnis menghasilkan uang dari informasi yang dia buat. Untuk
mengetahui potensi dan cara mengembangkan bisnis dari ide ini silakan anda bisa
belajar bersama kami di Borneo Bisnis Center, tempat terbaik belajar bisnis
rumahan melalui internet di Samarinda.
Ada banyak ide yang
berkaitan dengan hal ini. Anda bisa melist atau membuat daftar ide yang
berhubungan dengan kesehatan. Saya yakin, dengan mengambil ide bisnis ini saja,
anda sudah bisa meraup penghasilan yang besar setiap bulannya. Kuncinya anda
tahu bagaiamana cara memaksimalkan potensi penghasilan dari ide ini. Beberapa
ide bisnis yang mungkin bisa membantu anda dari lingkungan tempat tinggal.
·
Kesehatan
·
Bangunan Rumah
·
Sampah.
·
Pernikahan.
·
Sekolah.
·
Anak.
·
Dapur dan
masakan
·
Jam
·
Kamar Mandi
·
Dekorasi, dan
masih banyak lagi.
2.
Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Internet
Ini
juga merupakan salah satu cara termudah dalam mendapatkan ide bisnis untuk
anda. Anda tinggal membuka laptop atau smartphone anda dan anda ketikkan ide
bisnis di mesin pencari seperti google atau yahoo. Saya yakin, ada banyak ide
bisnis yang akan anda jumpai di sana.
Selain cara ini, ada
beberapa cara atau teknik mencari ide untuk bisnis yang bisa anda lakukan di
internet dan semua itu bisa anda dapatkan dengan mengikuti pelatihan bisnis
rumahan bersama Borneo Bisnis Center secara langsung.
3.
Cari atau Temukan Ide Bisnis dari Apa Yang Bisa Anda
Lakukan atau Dari Keahlian Anda
Sama
halnya dengan 2 cara menemukan ide bisnis sebelumnya, cara ini juga sangat
mudah anda lakukan. Anda tinggal mengevaluasi diri anda, keahlian atau
kemampuan apa yang anda miliki. Sebagai contoh, anda ahli dalam bahasa Inggris,
Jerman atau Prancis?
Wow, dari keahlian ini
saja sudah tidak terkira berapa ide tambahan yang bisa anda dapatkan. Mungkin
juga anda ahli dalam olah raga tertentu seperti catur, Tenis meja atau karate?
Kenapa tidak anda jadikan sebagai ide untuk bisnis anda.
4.
Cari atau temukan Ide Bisnis Dari Pengalaman Anda
Ide
bisnis juga bisa muncul dari pengalaman. sebagaimana cara yang saya berikan
pada cara yang pertama di atas, ada begitu banyak ide yang bisa anda jadikan
sumber penghasil uang. Punya masalah dengan kesehatan, cara belajar atau cara
mencari pasangan misalnya? Hmmm, ternyata ide untuk bisnis itu sangat banyak
ya.
Yang utama adalah
bagaimana anda merubah ide bisnis ini menjadi bisnis yan sesungguhnya. Dan
semua itu diajarkan di pelatihan bisnis terpadu, borneo bisnis center.
5.
Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Siapa Yang Anda
Kenal
Ide
bisnis ini bisa anda ambil dengan cara melihat siapa yang anda kenal. Apa yang
mereka lakukan, apa masalah mereka atau bahkan apa bisnis mereka. Dekati,
tanyakan dan ajak kerja sama. Atau sekedar anda wawancara itu sudah lebih dari
cukup.
Jika dia seorang
dokter, tanya segala sesuatu mengenai kesehatan. Jika dia guru tanya tentang
pendidikan. Demikian pula jika dia seorang pebisnis, tanya bagaimana dana
bisnis apa yang dia lakukan. Mudah, kan?
6.
Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Apa yang Anda
Tidak Senangi
Maksudnya
bagaimana, koq anda disuruh mencari ide bisnis dari sesuatu yang tidak
disenangi? Ya misalnya seperti ini. Jika anda tidak senang suatu pelajaran atau
mata kuliah, anda bisa memberikan tips bagaimana menyikapi hal tersebut. Atau
anda tidak senang dengan sikap seseorang, anda bisa mencari ide untuk bisnis
anda bagaimana membangun sikap yang disukai oleh orang lain. Masih Banyak
sekali ide yng bisa anda temukan.
7.
Cari atau Temukan Ide Bisnis Dari Apa Yang Anda
Sukai atau Senangi
Cara
ini adalah cara yang paling mudah anda lakukan dari semua cara sebelumnya. Anda
bahkan bisa menghubungkan dengan semua cara mencari ide di atas. Jika anda
mencari ide di lingkungan anda, cari saja apa yang anda sukai. Jadikan Ide untuk
bisnis anda. demikian pula jika anda mencari di internet.
Itulah 7 cara
mencari dan menemukan ide bisnis rumahan rekomendasi kami untuk anda. Namun
anda harus menyadari, bahwa mencari dan mendapatkan ide untuk bisnis masih
merupakan tahap awal dari langkah anda membangun bisnis rumahan yang sukses.
Masih banyak tahapan yang harus anda lalui dan tidak menutup kemungkinan anda
tersesat atau melenceng dari jalan anda semula atau bahkan yang lebih buruk
anda hanya berjalan di tempat setelah membuang banya waktu.
Jika anda sudah
merasa yakin untuk segera membuka bisnis sendiri, kami dari tim Borneo Bisnis
Center dengan senang hati akan membantu anda menggapai kesuksesan dari bisnis
rumahan yang anda jalankan. Saatnya menggenggam masa depan dari bisnis anda
sendiri, bukan dari gaji karena bekerja untuk bisnis orang lain.
8.2 Memilih Cara Untuk Memulai Usaha
8.2.1 Merintis Usaha Baru
Mempunyai usaha merupakan keinginan banyak orang.
Sangat menyenangkan membesarkan usaha milik sendiri. Lalu pertanyaannya,
bagaimana cara memulai usaha baru dari nol? sebenarnyanya cara untuk memulai
usaha sangatlah mudah. Yang dibutuhkan hanya dengan mempunyai impian. Karena
dengan impian kita dapat menciptakan ide usaha yang luar biasa, hingga akhirnya
ide usaha tersebut direalisasikan menjadi sebuah peluang usaha baru yang
menguntungkan. Selanjutnya memulai usaha dapat dapat dilakukan sebagai berikut
:
1)
Tentukan ide
usaha
Sesuaikan
usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki,
namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat.
Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka
sukai. Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita
miliki, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang
sering muncul. Selain itu, dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada
di pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah
banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.
2)
Ciptakan visi
dan misi usaha
Sebuah
usaha harus mempunyai visi dan misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah
usaha tersebut dapat terstruktur dengan baik untuk menunjang pengembangan usaha
yang dibangun.
3)
Action
Sebaik
apapun ide usaha yang kita punya, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses
jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang kita rencanakan dengan
penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai
kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan
kerja keras yang harus dijalankan.
4)
Selalu belajar
dan lakukan pengamatan
Amati
pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama, bila usaha kita tergolong
baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu
perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang
kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.
5)
Hadapi dan nikmati
hambatan atau kegagalan
Membangun
sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko
kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus
selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena
dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita
sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk
mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi serta nikmati
hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan
kita dalam membangun usaha.
Kunci kesuksesan memulai usaha adalah berani
menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis yang nyata. Jangan pernah takut gagal
dalam memulai bisnis, karena setiap kegagalan akan memberikan pelajaran
berharga bagi langkah bisnis Anda.
8.2.2 Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan
Membeli
perusahaan yang sudah didirikan yaitu membeli perusahaan yang telah didirikan
atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan
organisasi yang sudah ada. Trend membeli bisnis ini pada tahun 1990 merupakan
tahun semakin banyaknya orang baru menjadi pengusaha. Membeli bisnis bukanlah
hal yang mudah. Sering kali antara pengusaha yang menjual dan yang membeli
perusahaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan bersama, sehingga diperlukan
waktu yang cukup lama untuk menganalisa perusahaan tersebut. Banyak alasan
mengapa sesorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada dari pada mendirikan
atau merintis usaha baru, antara lain :
1)
Resiko lebih rendah karena telah
mengetahui jalannya perusahaan melalui analisa dan surve perusahaan yang telah dilakukan
sebelum melakukan pembelian.
2)
Lebih mudah. Untuk mendirikan suatu
perusahaan tidaklah mudah, dibutuhkan berbagai proses seperti ijin usaha,
penentuan jenis usaha, lokasi perusahaan dan lain – lain. Inilah mengapa
pengusaha banyak yang memilih untuk membeli perusahaan yang sudah didirikan
karena tinggal menjalankan atau meneruskan operasionalnya.
3)
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar.
Membeli
perusahaan yang sudah didirikan memiliki beberapa keuntungan bila membeli
perusahaan yang sudah berkembang dengan harga yang bias ditawar (diterima). Keuntungan
lainnya adalah :
·
Telah memiliki bisnis konsumen
Perusahaan yang sudah
berdiri biasanya telah memiliki jaringan konsumen, sehingga kita tinggal
mengembangkan jaringan tersebut.
·
Memiliki lokasi terbaik
Untuk mendirikan
perusahaan biasanya telah melalui tinjau lokasi yang tepat, sehingga kita tidak
perlu lagi meninjau ulang agar dapat menghemat anggaran.
·
Memiliki karyawan yang handal
Dalam perusahaan telah
ada karyawan yang melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, kemungkinan
besar telah memiliki keahlian dalam bidangnya masing masing.
·
Memiliki pemasok
Operasioanl perusahaan
dapat meneruskan dari pemilik perusahaan terdahulu, sebagaimana termasuk
pemasok yang merupakan factor penting dalam tersedianya bahan baku dalam proses
produksi.
·
Peralatan telah terpasang
Membeli perusahaan yang
telah didirikan dapat mewarisi peralatan – peralatan dalam perusahaan sehingga
tidak perlu membeli dan memasang peralatan baru, kecuali mengganti peralatan
yang telah aus.
·
Kapasitas produktif telah diketahui
Kelanjutan proses
operasional perusahaan dapat dipelajari dari pembukuan – pembukuan operasional
terdahulu,sehingga dapat mengetahui kapasitas produktif yang tepat.
Adapun kerugian
dari membeli perusahaan yang sudah didirikan antara lain :
·
Sering tidak ada nilainya
Perusahaan yang dijual
sering kali perusahaan yang mengalami pailit atau akan gulung tikar. Setelah
dibeli, kondisi perusahaan kemungkinan malah lebih memburuk.
·
Bisnis yang dijual sering tidak
menguntungkan
Penjual perusahaan
kebanyakan menutupi kondisi bisnis yang sedang terjadi agar nampak bisnis
tersebut lancer sehingga pembeli bersedia membeli perusahaannya.
·
Pemilik lama memiliki citra buruk
Karakteristik pemilik
lama sedikit banyak mempengaruhi jalannya perusahaan khususnya dilingkungan
social karena citra perusahaan tak terlepas dari citra pemilik atau pemimpinnya.
·
Karyawan yang ada tidak sesuai
Pemilik lama yang cocok
dan puas dengan kinerja karyawannya
belum tentu juga akan demikian dengan pemilik yang baru. Dibutuhkan refresh
karyawan dan pelatihan karyawan kembali.
·
Lokasi yang tidak sesuai
Perubahan lingkungan
social dapat merubah kondisi perusahaan termasuk lokasi perusahaan yang bias
jadi menjadi tidak sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
·
Peralatan sudah usang
Kebanyakan dari
perusahaan yang telah didirikan memiliki peralatan yang using akibat dari
kurang terawatnya peralatan tersebut secara berkala. Hal ini dapat menimbulkan
kerugian jika peralatan tersebut ikut dalam perhitungan pembelian dengan
nominal yang lebih tinggi dari kondisi peralatan yang sebenarnya.
·
Inovasi sulit diterapkan
Rutinitas yang ada
dalam perusahaan yang telah didirikan seperti proses operasioanal, kinerja
karyawan dal lain-lain dibawah pimpinan pemilik lama dapat menimbulkan sulit
untuk mengadakan inovasi demi kemajuan perusahaan.
Oleh
karena itu, sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang telah didirikan
terdapat beberapa aspek yang harus diperhitungkan, antara lain :
1)
Menyangkut masalah internal (pembeli
perusahaan) :
Ø
Pengalaman yang dimililki untuk
menjalankan perusahaan tersebut ?
Ø
Apakah ada bisnis cocok yang dijual
dalam pasar sesuai keinginan ?
Ø
Seberapa kritis keberhasilan yang dapat
diraih dalam bisnis dipilih ?
2)
Menyangkut masalah perusahaan yang akan
dibeli :
Ø Mengapa
perusahaan dijual ?
Ø Dimana
lokasi perusahaan tersebut ?
Ø Bagaimana
kondisi perusahaan tersebut ?
Ø Berapa
harga rasional perusahaan yang akan dijual dan kita mampu membeli ?
Ø Bagaimana
mengenai potensi produk dan jasa perusahaan ?
Ø Aspek
legal yang dimiliki perusahaan ?
Ø Apakah
potensi keberhasilan perusahaan ada ?
Ø Perubahan
apa yang akan dibuat untuk mewujudkan impian perusahaan nantinya ?
8.2.3 Kerjasama Manajemen (Frenchising)
Untuk memilih bisnis waralaba, banyak sekali faktor
yang harus dipertimbangkan. Mulai dari memahami waralaba itu sendiri, tata
kelola franchise-nya, pokok-pokok perjanjian dan pola kontrak kerjasama
franchise baik waralaba Indonesia maupun internasional, aspek keuangannya
sampai ke masalah si empunya pemilik franchise tersebut alias franchisor.
Berikut ini akan saya ulas sedikit bagaimana menilai
franchisor, sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan secara tidak langsung dari
Pak Bambang Rachmadi, seorang pakar franchise sekaligus pendiri dan pemilik
Franchise McDonald’s Indonesia.
1)
Berapa lama
franchisor menekuni bisnisnya
Franchisor
yang kita pilih haruslah yang sudah berpengalaman dalam bisnis yang ia tekuni.
Pilihlah franchisor yang sudah menekuni bisnisnya paling tidak selama 2-3
tahun. Apabila bukan pebisnis, sekurang-kurangnya ia pernah bekerja sebagai
karyawan di bidang yang sama lebih dari
2 tahun dan mengenal manajemen tempat ia bekerja.
2) Ada bukti sukses
Selain
pengalamannya, yang perlu kita ketahui adalah bukti sukses dari bisnis yang
dijalankannya. Setidak-tidaknya kita harus mengetahui laporan keuangannya
selama minimal 2 tahun. Franchisor bisa saja menunjukkan kesuksesannya. Namun
perlu diingat, kita juga harus mengetahui bagaimana pengalaman orang yang
menjadi franchises sebelumnya. Bagaimana kondisi cabangnya? Ada sebuah rumah
makan yang jumlah cabangnya meledak dengan cepat, tapi kemudian rontok satu
persatu.
3) Produknya bagus dan unik
Pilihlah
perusahaan yang menjual produk berkualitas dan disukai oleh banyak orang.
Produk yang kita pilih juga produk yang mengalami pertumbuhan, bukan produk
yang sudah jenuh pasar atau industrinya, walaupun pasar yang jenuh sebenarnya
hanya mitos.
4) Sistemnya sudah teruji sukses
Farchisor
yang baik menurut Robert T. Kiyosaki, menawarkan sistem bisnis. Membeli
franchise berarti membeli sistem. Merek hanyalah salah satu kunci sukses. Kunci
terpenting lainnya adalah sistem. Sistem disini mencakup manajemen produksi,
keuangan, pemasaran, alur pasokan dan logistik serta sumber daya manusia.
5) Mempunyai pengetahuan yang dapat ditularkan
Franchisor
harus memiliki sumber daya yang berbasis pada pengetahuan.
6) Franchisor harus mempunyai jiwa dan orientasi
kewirausahaan
Calon
franchisee perlu memperhatikan apakah franchisor mempunyai sikap proaktif,
kemampuan berinovasi, dan kemauan untuk mengambil risiko.
7) Track record dan gaya hidup wirausaha pemegang merek
Sering
dengar berita penipuan berkedok investasi? Pelajaran yang paling penting disini
adalah teliti track record franchisornya. Apakah ia seorang yang culas? Pernah
terlibat tindak kejahatan dan penipuan? Skandal korupsi mungkin? Walaupun ia
sudah tobat, tapi kita harus tetap berhati-hati…!!! Selain track recordnya, lihat
gaya hidupnya. Apakah ia suka berfoya-foya? Bisa-bisa uang investasi dipakai
buat memenuhi nafsunya ntar. Pilih franchisor yang memliki moral baik.
8) Terbuka dalam hal keuangan
Intinya,
kita harus mengetahui kinerja perusahaan dan kritis terhadap skema keuangan
yang ditawarkan. Lihat apakah asumsi yang ditawarkan masuk akal atau tidak.
Perhatikan baik-baik Return On Investment-nya.
0 komentar:
Posting Komentar